ETIKA PENDIDIK PAUD

Rabu, 06 November 2013

Pendidik Paud, Guru Antri Tranda Tangan, Diklat Pendidik PAUD, Pendidik PAUD Daftar HadirSebelum memahami tentang etika pendidik PAUD ini, terlebih dahulu kita pahami kata dari etika yaitu: etika berasal dari bahasa Perancis yaitu ”ETTIQUETTE” yang berarti ticket atau label, pada masa dahulu etika merupakan secarik kertas dari kerajaan yang bertuliskan cara-cara peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh tamu-tamu kalau datang di Istana Raja Louis XIV.

Adapun bentuk-bentuk Etika yang harus dikuasi oleh pendidik, antara lain:
1. Etika Pergaulan Sehari-hari (Social Etiquette).
    Etika Pergaulan sehari-hari yang harus dimiliki pendidik, meliputi:
  • Pendidik memiliki kontrol diri dan lebih percaya diri serta mampu beradaptasi dan memelihara suasana yang baik di segala bidang.
  • Pendidik harus mampu  dan trampil dalam menciptakan kesan pertama (fist impressions) yang positif dan menghindari hal-hal yang dapat  merusak kesan yang diciptakannya. 
  • Pendidik hendaknya memahami tata cara yang santun dalam bertegur sapa, berkenalan  dan memperkenalkan, berjabat tangan yang benar, bertukar kartu nama dan menjalin percakapan, mengetahui bagaimana tata cara masuk/keluar ruangan, lift, pintu atau naik dan  turun tangga/escalator serta tahu kapan harus berdiri dan kapan harus duduk sesuai dengan kesempatannya.
  • Pendidik juga lebih mampu menjalin tali silaturahmi dengan memahami bagaimana cara bertamu dan menerima tamu, menjenguk orang sakit, menjenguk orang bersalin, melayat, memberi bingkisan/kado dan etika di hari raya.

2. Etika Gaya Hidup (Life style Etiquette).
    Etika gaya hidup yang harus diketahui dan dipahami oleh pendidik meliputi:
  • Bagaimana bersikap di depan umum.
  • Bagimana merias diri di depan umum.
  • Tatacara antri.
  • Tata cara hidup bertetangga, tinggal di kompleks maupun di apartemen.
  • Santun di tempat kebugaran atau tempat olahraga.
  • Tata krama menonton pameran, konser.
  • Bergaul dengan orang asing.
  • Tata cara  merokok dan
  • Hal-hal lain yang terkait dengan gaya hidup masa kini.

3. Etika Berkomunikasi (Communication Etiquette)
Etika berkomunikasi meliputi:
a. Cara berkomunikasi yang baik secara verbal-non verbal- tertulis.
b. Tatacara berkomunikasi yang santun dalam menciptakan topik percakapan:
- Jangan monopoli percakapan, beri kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.
- Jangan memotong pembicaraan orang lain, jadilah pendengar yang baik.
- Jangan membual tentang diri sendiri.
- Jangan bicara kejelekan orang lain.
- Jangan bicarakan hal-hal yang menimbulkan pertentangan.
- Jangan ceritera soal penyakit yang bertele-tele.
- Jangan menggunakan kata-kata yang tak pantas di dengar waktu makan.
- Jangan menanyakan soal-soal amat pribadi, jika belum akrab.
- Jangan menanyakan harga barang yang sedang dipakai.
- Jangan mempermalukan seseorang dengan mengemukakan kelemahan/kekurangan.
- Bagi pria, bila ada wanita, jangan terus menerus bicara tentang pekerjaan/bisnis.
c. Memberi dan menerima kritik.
d. Memberi dan menerima pujian.
e. Bicara dengan efektif.
f. Melatih ekspresi suara, olah vokal, pernafasan dan penggunaan bahasa.
g. Cara menghadapi orang yang sulit.
h. Bertelepon  dan  menggunakan  ponsel.
i. Etika email dan internet.
j. Etika surat ucapan.
k. Etika berkorespondensi.
l. Berbicara di depan media, dan
m. Etika berbicara serta memahami bahasa tubuh (body language)

4. Etika Antar Budaya (Croos Culture Ettiquette)
Melalui etika antar budaya diharapkan pendidik dapat memberikan pengetahuan, adat istiadat dan kebiasaan ragam budaya di Indonesia agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam bergaul antar budaya dan dasar-dasar budaya antar Bangsa.

5. Etika Internasional (International Ettiquette)
Etika ini berhubungan dengan Bangsa lain serta hal-hal lain yang berlaku secara Internasional. Etika yang harus diperhatikan meliputi:
  • Topik percakapan yang harus dihindari.
  • Gaya bicara yang tabu dalam dunia internasional.
  • Hal yang tabu dalam memberikan hadiah serta kebiasaan, dan
  • Peraturan Internasional dalam pergaulan sehari-hari.

6. Etika Perjalanan (Travelling  Ettiquette)
  • Etika perjalanan meliputi tatacara melakukan darmawisata, mulai dari :
  • Persiapan dokumen perjalanan.
  • Memesan tiket perjalanan.
  • Memesan tempat penginapan, dan.
  • Persiapan lain penunjang perjalanan dan selama di tempat yang dituju.

7. Etika Perjamuan (Entertaining Ettiquette)
Etika perjamuan sangat diperlukan pada saat menghadiri perjamuan/undangan, sehingga pendidik mampu membawakan diri sesuai etika perjamuan  yang meliputi:
  • Mulai dari breakfast, lunch, dinner, cocktail, coffee morning, afternoon tea, brunch, supper.
  • Tatacara sebagai pengundang/tuan rumah atau sebagai orang yang di undang baik yang diadakan di rumah, gedung pertemuan maupun restoran.
  • Memahami sifat dan acara serta jenis-jenis perjamuan makan.
  • Memahami jenis-jenis menu, minuman, dan jenis-jenis hidangan dalam perjamuan makan serta tata letak peralatan dalam perjamuan.
Disamping sebagai profesi,  pendidik  juga memiliki rasa tanggung jawab  yang merupakan konsekuensi logis dari sikap perilaku yang ditampilkan dalam menjalankan profesinya, secara mandiri dalam bertindak, sesuai dengan kaidah serta norma-norma yang berlaku yaitu  ETIKA.

Sumber: Disarikan dari Materi Diklat Pendidik PAUD  "Bahan Ajar Pendidik Anak Usia Dini " Oleh Dra. Kamsanah HDM. Dirjen Peningkatan DIRJEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2009.



10.24.00

0 komentar: