KISAH SEMUT YANG SOMBONG DAN KEPOMPONG

Rabu, 27 November 2013


Kisah ini dimulai dari sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah di sana bermacam-macam hewan hutan, mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan sebagainya. Pada suatu hari datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang seketika sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua hewan panik dan berlari ketakutan menghindari badai yang datang tersebut.


Keesokan harinya setelah badai berlalu, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan kicauan burung terdengar dengan merdunya, tetapi apa yang terjadi?karena badai semalam banyak pohon di hutan tersebut tumbang berserakan, daun-dan ranting berhamburan sehingga membuat hutan tersebut terlihat menjadi hutan yang berantakan.

Seekor Kepompong terlihat sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi di sebuah pohon yang sudah tumbang. "Hu..huu...betapa sedihnya kita, diterjang badai tapi tak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu.." sedih sang Kepompong meratapi keadaan.


Dari balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata "Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak seperti kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau sangat lemah hanya menempel di pohon yang tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai" kata sang Semut dengan sombongnya.

 
Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang ada di hutan tersebut, sampai pada suatu hari si Semut berjalan diatas lumpur hidup. Si Semut tidak tahu kalau ia berjalan diatas lumpur hidup yang bisa menelan dan menariknya kedalam lumpur tersebut.

"Tolong...tolong....aku terjebak di lumpur hidup..tolong", teriak si semut. Lalu terdengar suara dari atas, "Kayaknya kamu lagi sedang kesulitan ya, semut?" si Semut menengok ke atas mencari sumber suara tadi, ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.

"Siapa kau?" tanya si Semut galau. "Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina" jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan si Kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya. "Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan dari badai cuma hanya karena aku berlindung di bawah tanah". Si kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina binatang lainnya dan berjajnji akan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.

Nah, nilai moral dan hikmah yang bisa kita tarik dari dongeng diatas adalah, kita harus menyayangi dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan. Intinya semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan tidak boleh kita menghina makhluk yang lain.

Untuk anak PAUD dongeng ini dapat diceritakan dengan mengimplikasikan nilai moral, Ketuhanan, Cinta Alam, Hormat menghormati, dan Sopan Santun. 

Ok' bunda jangan lupa ya ceritain sama sahabat-sahabat kecil kita di PAUD, ...semoga bermanfaat...terima kasih.
* * *

Sumber:  Cerita ini sudah banyak beredar dengan berbagai gaya bahasanya, beberapa di antaranya:
http://kumpulan-dongeng.blogspot.com/2009/09/semut-dan-kepompong.html
http://dwp.kbrisingapura.com/dwp_dongeng_semut.php
http://ariefyuri.blogspot.com/2011/01/semut-dan-kepompong.html
http://erricgunawan.com/blog/2011/11/09/semut-dan-kepompong/
dan masih banyak lagi yang tidak bisa admint sebutkan satu persatu..

Sumber gambar:
http://www.clker.com/cliparts/a/3/c/7/12660716891161176319ant-hi.png
http://www.butterflypictures.net/1-free-butterfly-clip-art.html



18.47.00

0 komentar: