PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR EVALUASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DALAM PAUD

Kamis, 30 Januari 2014

Pengertian Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini

Evaluasi merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi di dalam dunia pendidikan. Evaluasi merupakan bagian yang penting dalam pendidikan, hal ini mengingat dengan evaluasi akan dapat mengetahui bagaimana proses pendidikan dilaksanakan, faktor-faktor apa yang menghambat maupun yang mendorong pencapaian tujuan pendidikan, bahkan dengan evaluasi dapat mengetahui tingkat keberhasilan suatu kegiatan pendidikan. 

Evaluasi merupakan prosedur sistematis yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah diatur dengan baik. Karena pelaksanaan evaluasi yang baik akan mendapatkan informasi yang akurat sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Evaluasi merupakan proses yang sistematis tentang pengumpulan, penganalisisan, penafsiran, dan pemberian keputusan tentang informasi yang dikumpulkan. Pengertian tersebut memiliki arti bahwa evaluasi bukanlah suatu hasil, melainkan suatu proses yang dilakukan secara sistematis. Proses-proses tersebut dimulai dengan mengumpulkan data atau informasi, kemudian menganalisis, menafsirkan, dan memberikan keputusan tentang data atau informasi yang dikumpulkan.
Proses yang terdapat dalam evaluasi merupakan proses yang berkelanjutan. Proses ini bukan diselenggarakan hanya pada akhir kegiatan melainkan diselenggarakan pada awal, pertengahan, dan akhir kegiatan. Artinya, evaluasi dilakukan selama kegiatan tersebut berlangsung.
Adapun yang dimaksud dengan evaluasi perkembangan anak usia dini adalah suatu proses yang sistematik meliputi pengumpulan, penganalisisan, penafsiran, dan pemberian keputusan tentang perkembangan anak usia dini. Evaluasi perkembangan anak usia dini dilaksanakan untuk mengetahui dan mendeskripsikan perkembangan anak usia dini yang terjadi sebagai akibat adanya kegiatan yang diberikan.
Mengingat pentingnya evaluasi perkembangan anak usia dini, maka evaluasi perkembangan anak usia dini merupakan suatu keharusan dalam pengembangan anak usia dini. Karena evaluasi perkembangan anak usia dini yang kurang baik, dalam arti evaluasi perkembangan anak usia dini yang tidak dapat memberikan gambaran secara akurat tentang perkembangan anak usia dini, tentunya tidak dapat membantu usaha pengembangan yang dilakukan. 

Untuk dapat memperoleh gambaran secara akurat tentang perkembangan anak usia dini, maka evaluasi perkembangan anak usia dini harus dipahami dan dilakukan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses pengembangan anak usia dini. Dengan demikian diharapkan evaluasi perkembangan anak usia dini dapat membantu anak usia dini untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya.  


Tujuan Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini

Tujuan evaluasi perkembangan anak usia dini untuk:
a. Mendeteksi perkembangan dan arahan dalam melakukan penilaian diagnostik ketika terindikasi, yang meliputi deteksi tentang status kesehatan anak usia dini, kepekaan indera, bahasa, motorik kasar, motorik halus, dan perkembangan sosial-emosional.

b.   Mengidentifikasi  minat  dan kebutuhan anak usia dini.

c.   Menggambarkan kemajuan perkembangan dan belajar anak usia dini.

d.   Mengembangkan kurikulum.

e. Memperbaiki dan mengembangkan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak usia dini.

f.    Mengevaluasi program dan lembaga (Akuntabilitas program dan lembaga).



Kegunaan Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini

Hasil evaluasi perkembangan anak usia dini dapat digunakan untuk keperluan: (a) administratif, (b) pembelajaran/kegiatan, (c) bimbingan dan penyuluhan, serta (d) penyelidikan.

a.    Kepentingan Administratif

Hasil evaluasi perkembangan anak usia dini secara administratif dapat digunakan untuk:

(1)  laporan perkembangan (moral dan agama, kognitif, bahasa, fisik/motorik, sosial dan 
      emosial, tingkah laku, minat, kecakapan, dsb.

(2)  laporan kepada orang tua tentang perkembangan anak usia dini

(3)  laporan-laporan periodik tentang kemajuan lembaga.


b.    Kepentingan Pembelajaran/Kegiatan

Hasil evaluasi perkembangan anak usia dini dapat digunakan untuk kepentingan pembelajaran/kegiatan, yakni:

(1) memberikan data yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan mengembangkan 
      pembelajaran/kegiatan

(2)  mengidentifikasi perkembangan anak usia dini dalam mengikuti pembelajaran/kegiatan.


c.    Kepentingan Bimbingan Penyuluhan

Hasil evaluasi perkembangan anak usia dini dapat digunakan untuk pemberian bimbingan dan menganalisis diagnostik tentang permasalahan anak usia dini.


d.    Kepentingan Penyelidikan

Hasil evaluasi perkembangan anak usia dini dapat digunakan untuk bahan penyelidikan terkait perkembangan anak usia dini. Penyelidikan ini dilakukan dalam upaya mengembangkan anak usia dini secara optimal.



Cakupan/Ruang Lingkup Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini

Cakupan/ruang lingkup evaluasi perkembangan anak usia dini meliputi program pengembangan pembiasaan dan pengembangan kemampuan dasar. Program pengembangan pembiasaan meliputi moral dan nilai-nilai agama, serta sosial, emosional, dan kemandirian. Sementara program pengembangan kemampuan dasar meliputi berbahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni.
 


Prinsip Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini

Mengingat pentingnya evaluasi perkembangan anak usia dini, maka pelaksanaan evaluasi perkembangan anak usia dini hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip evaluasi. Hal ini mengingat, evaluasi yang tidak tepat, tidak dapat memberikan gambaran secara akurat tentang hal yang dievaluasi sehingga tidak dapat membantu upaya kegiatan yang dilakukan.

Adapun prinsip-prinsip evaluasi antara lain :

1. Keteraturan (Sistematis)

Prinsip keteraturan (sistematis) memiliki arti bahwa evaluasi dilakukan secara teratur dan terprogram dengan baik. Untuk itu, pelaksanaan evaluasi perlu memperhatikan prosedur dan langkah-langkah yang semestinya dilakukan. Dengan kata lain untuk melaksanakan evaluasi terdapat seperangkat aturan yang perlu diikuti sehingga hasil evaluasi dapat dipertanggungjawabkan.


2. Komprehensif

Prinsip komprehensif memiliki arti bahwa evaluasi harus sesuai dengan tujuan evaluasi, sehingga dapat mengungkap data atau informasi secara lengkap. Dengan demikian, evaluasi perkembangan anak harus  mencakup seluruh aspek perkembangan anak baik moral, dan nilai-nilai agama, sosio-emosional, kemandirian, berbahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni.


3. Berkesinambungan

Prinsip berkesinambungan memiliki arti bahwa evaluasi yang dilakukan hendaknya dilakukan seiring dengan rangkaian kegiatan. Artinya, proses yang terdapat dalam evaluasi merupakan proses yang berkelanjutan. Proses ini bukan diselenggarakan hanya pada akhir kegiatan melainkan diselenggarakan pada awal, selama, dan akhir kegiatan. Untuk itu, evaluasi dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.


4. Objektivitas

Prinsip objektivitas memiliki arti bahwa evaluasi yang dilakukan harus dapat mengungkap data yang sebenarnya. Dengan kata lain bahwa, evaluasi dilaksanakan terhadap seluruh aspek perkembangan sebagaimana adanya sehingga hasil evaluasi menggambarkan perkembangan yang sebenarnya dicapai anak usia dini.


5. Mendidik

Prinsip mendidik memiliki arti bahwa evaluasi perkembangan anak usia dini dapat dijadikan sebagai dasar untuk memotivasi, mengembangkan, dan membina anak usia dini agar tumbuh dan berkembang secara optimal.


6. Kebermaknaan

Prinsip kebermaknaan memiliki arti bahwa hasil evaluasi perkembangan anak usia dini harus memiliki makna sesuai dengan tujuan evaluasi. Hal ini berarti bahwa hasil evaluasi perkembangan harus mempunyai arti dan bermanfaat bagi anak usia dini, pendidik PAUD, orang tua, dan pihak lain yang terkait.

  

Tahapan Pelaksanaan Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini

Agar evaluasi yang dilakukan sesuai dengan tujuan, maka beberapa hal berikut yang perlu diperhatikan adalah:
1. Putuskan mengapa melakukan evaluasi
2. Putuskan apa yang akan dievaluasi
3. Putuskan strategi yang cocok, waktu, dan aturan-aturan bagi orang-orang yang terlibat dalam evaluasi
4. Kumpulkan informasi yang relevan
5. Analisis data
6. Gunakan analisis dalam perencanaan dan berikan tindakan.
 
Pada uraian tersebut di atas mengindikasikan bahwa dalam evaluasi perkembangan anak usia dini dapat dilaksanakaan dalam tiga tahapan, yakni merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan hasil evaluasi perkembangan anak usia dini.
 
Demikian pengertian dan Konsep evaluasi perkembangan anak usai dini dalam PAUD, semoga bermanfaat, terimakasih.
Sumber: disarikan dari berbagai sumber.
 



08.49.00

0 komentar: