CARA DAN LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING BERBASIS KARAKTER

Kamis, 20 Februari 2014

Parenting Metting PAUD
Parenting Metting PAUD RBS
PAUD-Anakbermainbelajar---Pelaksanaan parenting berbasis karakter di lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) harus dilaksanakan berdasarkan program yang terencana dan terarah. Program parenting berbasis karakter ini melibatkan berbagai komponen yang ada di lembaga, baik pengelola, guru pendidik, dan orang tua. Adapun cara dan langkah-langkah pelaksanaan program parenting berbasis karakter ini meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Persiapan

Persiapan dilakukan membentuk kepanitian secara terarah. Panitia yang sudah terbentuk segera bekerja dengan menyiapkan saran dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program sesuai dengan jenis-jenis program parenting yang akan dikembangkan dari hasil identifikasi kebutuhan. Masing-masing seksi berfungsi sesuai dengan uraian tugas masing-masing (job description) yang sudah disusun. 

Adapun tahapan dalam persiapan dituangkan dalam prosedur kerja sebagai berikut :
Panitia kegiatan menyiapkan format undangan rapat persiapan;
Panitia kegiatan menentukan jenis kegiatan, waktu dan tempat kegiatan
Panitia kegiatan mempersiapkan semua keperluan kegiatan
Panitia kegiatan menentukan tugas masing-masing personil dalam kepanitiaan
Panitia kegiatan siap melaksanakan kegiatan.


2. Pelaksanaan Kegiatan

Panitia program parenting berbasis karakter yang sudah terbentuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan program dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. Contohnya Download di sini!!.


3. Evaluasi dan Monitoring

Setiap tahapan kegiatan dilakukan evaluasi dan monitoring yang bertujuan untuk menghindari penyimpangan dan kesalahan pelaksanaan program nantinya. Evaluasi dan monitoring dapat dilakukan sejak persiapan sampai selesai kegiatan.

Dalam pelaksanaan program parenting ini semua pihak harus terlibat karena program ini dirancang untuk menguatkan pembentukan karakter bersama (lingkungan rumah, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat/ tempat tinggal anak). 

Lingkungan rumah artinya adalah melibatkan seluruh anggota keluarga seperti ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, pembantu, sopir dan lain-lain. 

Lingkungan sekolah, adalah melibatkan semua unsur dan sumber daya manusia di sekolah seperti kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, tenaga kebersihan, pengasuh, satpam/penjaga sekolah, dan semua yang ada dilingkungan sekolah. 

Sedangkan Lingkungan Masyarakat mencakup lingkup yang lebih luas yaitu lingkungan tempat tinggal anak, ada tetangga, pembantu tetangga, sopir tetangga, teman sebaya, teman lebih tua, teman lebih muda, pedagang sayur keliling, penjual korang, penual kue, tukang sampah, perusahaan, komunitas masyarakat, organisasi dan sebagainya.

Disamping lingkungan biotik, juga tidak kalah pentingnya adalah mendukung program parenting berbasis karakter ini adalah lingkungan abiotik, seperti media elektronik, seperti media elektronik, tulisan-tulisan di dinding, baliho, graffiti yang tidak mendidik, penataan ruangan dan perabot, gambar, dan semua yang ada di sekitaar anak adalah mendukung dan mengarah pada pencapaian tujuan program parenting yang berbasis karakter. Artinya sedapat mungkin semua yang tidak mendukung terhadap pencapaian tujuan program parenting berbasiskarakter diupayakan diarahkan sesuai dengan tujuan program, apabila tidak memungkinkan paling tidak dijauhkan atau dihindarkan dari anak-anak.

Apabila anak sudah terlanjur menyukai atau menyaksikan hal-hal yang tidak sesuai dengan dasar-dasar pendidikan karakter maka harus dilakukan pendampingan agar anak-anak mengerti nilai baik dan buruk suatu hal yang disukainya. Sebagai contoh, lagu-lagu untuk orang dewasa yang saat ini cenderung marak dan disukai oleh anak-anak, bahkan anak usia dini sekalipun, padahal sungguh dari makna lagu tersebut sangat tidak mendukung karakter, tetapi anak-anak terlanjur suka, maka sebagai orang tua, pendidik/guru, atau sebagai orang dewasa harus dapat melakukan pendampingan terhadap anak-anak guna memberikan pemahaman tentang jenis lagu yang disukainya tersebut sampai anak-anak tidak lagi selalu menyanyikan lagu tersebut atau bahkan melupakannya sama sekali, atau dengan mengubah syair dan lirik lagu tersebut. Namun kenyataan yang sering terjadi, bukannya orang tua melarang anak-anak untuk menyukai lagu-lagu bernuansa norak tersebut, justru mereka sendiri (para orang tua/orang dewasa) mengoleksinya. Ini kan berarti sebelum memberikan pendidikan karakter pada anak alangkah bagusnya dikembangkan terlebih dahulu pendidikan karakter bagi orang dewasa atau orang tua, yang dapat dilakukan melalui proses Parents gathering!

Demikian cara dan langkah-langkah pelaksanaan program parenting berbasis karakter yang dimulai dari persiapan hingga akhir kegiatan dan evaluasi, semoga bermanfaat. terimakasih.

Sumber: Disarikan dari berbagai sumber !!

Dari Postingan original by asolihinskb  - http://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/, terimakasih sudah berkunjung.



00.03.00

0 komentar: