CARA MEMPERSIAPKAN PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Minggu, 22 Juni 2014

Kenyataannya mendidik anak itu bukanlah perkara yang gampang dan mudah, banyak kegagalan yang terjadi dengan tidak tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan. Kegagalan ini sering terjadi pada kegiatan pendidikan anak biasa (umum) dengan berbagai faktor yang melatar belakanginya. Jika mendidik anak biasa saja susah dan sering gagal, apa lagi menghadapi anak berkebutuhan khusus (dulu istilahnya anak luar biasa), dituntut kesabaran yang luar biasa untuk membantu anak ini dengan memberinya berbagai pendidikan dan latihan untuk membantu mereka agar mampu hidup mandiri, terutama dalam melakukan kegiatan rutin. Tujuan mendidik anak berkebutuhan khusus sama seperti anak normal lainnya, yaitu membentuk karakter, intelek, bakat dan akhlak, sehingga anak memiliki sikap dan perilaku yang berguna bagi kelangsungan hidupnya sesuai dengan harapan masyarakat. hanya saja kelancaran proses belajar terhalang oleh kondisi kondisi mereka yang khusus. Untuk mengatasi halangan ini, perlu di gali kelebihan atau kecakapan yang dimiliki, Misalnya anak yang buka tidak dapat menangkap pelajaran melalui penglihatan, tetapi mereka memiliki pendenganran yang peka. Kemampuan ini harus dilatih berfungsi secara maksimal menggantikan mata sehingga mereka dapat belajar maksimal.

Mempersiapkan pendidikan Anak berkebutuhan khusus :
  • Ciptakan lingkungan keluarga yang hangat, terbuka, komunikatif, sehingga anak merasa diterima oleh orang tua dan saudara-saudaranya
  • Sesering mungkin mengajak anak berdialog (tanya-jawab) untuk melatih kemampuan mengungkapkan keinginan atau pikirannya. 
  • Orangtua pun dapat lebih memahami anaknya. Mengetahui minat, kelebihan-kelebihannya, perasaan dan harapan mereka.
  • Perasaan aman penting bagi mereka untuk mereka (cenderung rendah diri) menumbuhkan rasa percaya diri yang mendorong maju dan besikap positif.
  • Dibutuhkan keteraturan dan kemantapan bentuk pelatihan agar anak memiliki kepercayaan yang kokoh pada diri sendiri maupun orang lain.
  • Adanya prinsip yang teguh membuat anak berani dan tidak mudah diombang-ambing saat menghadapi situasi baru.
  • Orang tua harus teguh mempertahankan hal yang dipandang baik, setia pada komitmen yang dipilih.
  • Orang tua yang membimbing kadang-kadang memberi bantuan, di saat lain (kesal, lelah) membiarkan anak mencoba sendiri. 
  • Hindari ketidak teraturan yang menciptkan keraguan, ia merasa tidak perlu mandiri. 
  • Anak harus diyakinkan bahwa melatihnya mandiri bukan berarti ia tidak disayang orang tuanya.
Hal-hal yang sebaiknya dilakukan orang tua dengan anak berkebutuhan khusus adalah :
  1. Bersikap tegas tetapi tidak terlalu keras pada anak yang berkebutuhan khusus.
  2. Menerima kelemahan dan mengatasinya sedini mungkin dengan memberi banyak rangsangan pada kemampuan lain yang bisa difungsikan menjadi kekuatannya
  3. Sering memberikan kesempatan anak bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya untuk mengekspresikan perasaan maupun emosinya.
  4. Melatih gerak tubuh melalui permainan, percakapan drama dan lain-lain.
  5. Fokus pada tujuan untuk mencapai kesetaraan pengamatan, panca indra yang berfungsi dan ekspresi verbal atau fisik.
  6. Ajarkan anak peran dan tingkah laku yang diterima masyarakat, seperti tanggung jawab, mandiri, ramah.
  7. Ajarkan nilai-nilai kemanusiaan (tolong menolong, kejujuran, sportif, Toleransi) yang dapat dijadikan prinsip dalam dirinya untuk mengambil keputusan.
  8. Ajarkan anak menyelesaikan masalah.
  9. Orang tua jangan mudah menyerah atau bahkan kalau perlu memaksa diri sendiri atau anak untuk mencapai tujuan belajar dengan memberikan penjelasan dengan sabar sampai ia dapat memahaminya.
  10. Ajarkan anak terlibat dalam kegiatan sosial disekitarnya.
  11. Tumbuhkan terus harga diri anak, yaitu dengan memberikan perhatian terus menerus, menerima anak apa adanya, menghargai hasil dan usaha anak.
Sumber : Disarikan dari berbagai sumber..!!



17.21.00

0 komentar: