MANFAAT BERMAIN WAYANG DARI BAHAN BEKAS UNTUK ANAK PAUD

Sabtu, 31 Januari 2015

Bunda pendidik dan Guru--sekalian, bahan-bahan yang ada di sekitar anak merupakan salah satu sumber belajar yang berkualitas bagi anak usia dini. Bila kita melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan bahan-bahan dari lingkungan sebagai sumber belajar maka hasilnya akan lebih bermakna dan bernilai, sebab anak dihadapkan dengan nilai-nilai dan peristiwa serta keadaan yang sebenarnya.
Permainan wayang dari bahan bekas ini dapat dilakukan anak usia dini secara kreatif. Mainan wayang yang dapat dibuat dari berbagai bahan bekas seperti: Kertas karton, kertas kardus, triplek bekas, gabus/streapoam, lembaran pastik bekas dll, bisa dibuat menjadi permainan menarik dan kreatif yang merangsang kemampuan intelektual dan motorik anak.

Secara umum ada empat pertimbangan yang mendasari kegiatan bermain wayang dari bahan bekas untuk anak usia dini yaitu :
  1. Sebagai sebuah idiom budaya Nusantara, dalam hal ini khusus budaya Jawa, wayang paling tidak masih dikenali anak didik sebagai salah satu idiom budayanya.
  2. Media wayang Bahan bekas dipilih karena unsur imajinasinya yang kuat
  3. Bentuk wayang kreatif yang bisa dibuat anak dari bahan bekas
  4. Aktivitas membuat dan memainkan wayang barang bekas ini pada dasarnya sekedar mengintegrasikan aktivitas yang sebelumnya secara terpisah merupakan aktivitas yang akrab dengan keseharian anak, seperti: menggambar, menggunting dan bermain peran lewat boneka atau gambar-gambar lainnya.
Aktivitas membuat dan memainkan wayang dari bahan bekas, yang hampir keseluruhnya dilakukan oleh anak didik, juga dilakukan sebagai upaya untuk secara penuh mencoba menempatkan anak didik sebagai subyek pembelajaran. Harus diakui, kita harus memberi ruang yang cukup bagi anak didik untuk berani menyampaikan dan mengeekspresikan diri dengan berbagai gagasan dan imajinasi kreatifnya.

Tujuan

Tujuan utama memainkan dan membuat wayang dari bahan bekas ini adalah untuk :
  1. Merancang alat permainan edukatif yang sepenuhnya dapat dibuat dan dimainkan sendiri oleh anak didik.
  2. Merancang alat permainan edukatif yang menarik perhatian dan sesuai dengan minat anak didik.
  3. Merancang alat permainan edukatif yang bisa mengembangkan kemampuan anak didik secara umum, dengan mengacu pada perkembangan sikap perilaku dan kemampuan dasarnya;
  4. Merancang alat permainan edukatif yang cukup efektif mengembangkan kreativitas anak didik; dan
  5. Merancang alat permainan edukatif yang mampu merangsang sikap produktif anak didik, dengan membiasakan anak membuat alat permainan sendiri dari bahan yang ada dilingkungannya.

Manfaat

Kegiatan membuat dan memainkan wayang kardus bermanfaat untuk anak didik, orang tua dan guru pendidik PAUD.

1. Manfaat Untuk Anak Didik
  • Sebagai kegiatan untuk mengembangkan kreativitas dasar anak didik.
  • Menumbuhkan sikap produktif.
  • Menumbuhkan sikap mandiri dan mampu mengembangkan diri meski dengan fasilitas seadanya
  • Meningkatkan kemampuan anak didik dalam menggambar bebas.
  • Meningkatkan kemampuan anak didik dalam bercerita dan berbahasa
  • Sebagai kegiatan untuk mengembangkan kemampuan emosi dan sosial anak didik.
  • Sebagai kegiatan untuk mendorong perkembangan sikap, perilaku dan kemampuan dasar anak didik secara umum.

2. Manfaat untuk Orang Tua 

Mendorong orang tua untuk:
  • Aktif terlibat dalam membimbing anak menyusun ceritanya sendiri.
  • Lebih banyak lagi menceritakan dongeng-dongeng, kisah-kisah, legenda-legenda dan mitos-mitos tradisional setempat pada anaknya.
  • Kembali mendidik anaknya untuk tidak konsumtif, tapi produktif dengan mengajari mereka membuat mainannya sendiri; dan
  • Ikut mengumpulkan benda-benda apa saja di rumah mereka, benda-benda yang sudah dianggap tidak berguna tapi sangat mungkin dipakai sebagai bahan dasar membuat permainan bagi anak-anaknya.

3. Manfaat Untuk Guru
  • Sebagai alat permainan edukatif yang menarik dan bisa dilakukan secara spontan oleh guru, sesuai dengan situasi, kondisi dan prinsip pembelajaran.
  • Sebagai usaha mengubah konsep guru sebagai subyek, anak didik sebagai obyek.
  • Sebagai usaha meningkatkan kemampuan guru sebagai fasilitator dan motivator.
  • Sebagai rangsangan agar guru tetap mampu secara maksimal mengembangkan bakat dan minat anak didik meski fasilitas seadanya.
Hal yang juga sangat penting dan tidak bisa dilupakan bahwa kegiatan ini berkaitan dengan pengembangan seni dan estetika anak. Dengan seni anak dilatih dan didik untuk memiliki sikap dan budi pekerti yang halus, peka terhadap lingkungannya.

Demikian artikel manfaat bermain wayang dari bahan bekas ini, semoga bermanfaat, terimakasih.

Sumber : Disarikan dari Makalah Nurti Wijayanti; "Pemanfaatan Barang bekas sebagai alat permainan edukatif untuk meningkatkan kreativitas anak didik kelompok bermain" Jurnal Ilmiah Visi. edisi vol. 1 No. 1 2009.



00.51.00

0 komentar: