MENGEMBANGKAN KREATIVITAS BERMAIN PADA ANAK PAUD

Kamis, 29 Januari 2015

Bunda--sekalian, jika kita cermati dalam UU No.20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan kita, sikap kreatif merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Demikian juga dalam pendidikan Anak usia dini diharapkan terjadi pengembangan kemampuan dan sikap kreativ terhadap anak, sehingga menjadikan anak menjadi insan-insan kreativ yang paling unik dan sekaligus membedakannya dengan makhluk lainnya. karena di era mutakhir ini peran kreativitas menjadi makin penting, pengembangannya harus menjadi pilihan utama jika anak kita tidak ingin tertinggal di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Apa itu Kreativitas?

Kreativitas adalah bentuk aktivitas imajinatif yang mampu menghasilkan sesuatu bersifat orisinal, murni, asli dan bermakna (Anna Craft, 2004). Menurut Anna Craft (2004) pikiran berdaya adalah titik utama kreativitas. Sementara kreativitas itu sendiri menurut (Howard Gardner)adalah bentuk yang sekaligus mencakup multiple intelligence.

Menurut Martin Jamaris (2003), Aspek-aspek yang mempengaruhi kreativitas adalah :
1. Aspek kemampuan kognitif
2. Aspek intuisi dan imajinasi
3. Aspek pengindraan, dan
4. Aspek kecerdasan emosi.

Sementara menurut Joan Freeman dan Utami Munandar (2001), kreativitas dapat ditinjau dari empat aspek yaitu;
1. Kreativitas dan aspek pribadi
2. Kreativitas ditinjau dari aspek pendorong
3. Kreativitas sebagai proses, dan
4. Kreativitas sebagai produk.

Pada anak usia dini, pengembangan kreativitas selalu berhimpit dan menjad satu dalam kegiatan bermain. Para Pakar bersepakat bahwa bermain yang selalu bermuatan kratif merupakan suatu kativitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional (Joan Freeman-Utami Munandar, 2001). Oleh karena itu perlu disediakan peralatan dan bahan permainan yang memudahkan penemuan minat baru dan penyampaian gagasan, perasaan, serta ekspresi daya kreasi anak (Joan Freeman - Utami Munandar, 2001).

Kegiatan ini sendiri pada dasarnya mencakup tiga jenis bermain menurut Beyond Centre and Circle Time:
1. Main Sensori Motor
Kebutuhan bermain sensori motor anak seharusnya didukung lingkungan yang baik dan menyediakan kesempatan untuk berhubungan dengan bermacam-macam bahan dan alat permainan yang mendukung setiap kebutuhan perkembangan anak.


2. Main Pembangunan Sifat Cair atau Bahan Alam Terstruktur
Dengan menggunakan berbagai macam cat, crayon, spidol sumba makanan dan sebagainya merupakan bahan alam sifat cair, atau bahan main pembangunan. Anak dapat mengekspresikan dirinya dalam bahan-bahan itu dengan mengembangkan dari main sensori motor pada anak usia 3 tahun sampai 6 tahun, dalam hubungan kerjasama dan menciptakan karya nyata.

3. Main Peran atau Simbolik
Menurut Erikson, ada dua jenis main peran yaitu peran mikro dan peran makro. Kedua kegiatan tersebut memperkuat dirinya sendiri, mencipta kembali pengalaman masa lalu dan mengembangkan keterampilan khayalan. Peran mikro adalah ketika bahan main berukuran kecil, sementara peran makro adalah ketiak bahan main berukuran sesungguhnya.

Karena itu prinsip umum untuk mengembangkan kreativitas adalah seperti yang pernah dirumuskna oleh Karen Miller, yang meliputi antara lain:
1. Jangan mengatakan pada anak apa yang harus diperbuat,
2. Fokus pada penyediaan bahan-bahan yang menarik
3. Biarkan anak-anak mengerjakan seluruh pekerjaan
4. Kerjakan karya, baik satu anak atau bersama-sama dengan beberapa anak, dan
5. Biarkan anak mengulang pengalamannya.

Untuk mempermudah pengamatan terhadap proses dan hasil kegiatan ini, kita dapat mengimplikasikan 5 (lima) karakteristik kreativitas seperti yang dirumuskan oleh Martini jamaris (2003).
1. Kelancaran
2. Kelentukan
3. Keaslian
4. Elaborasi
5. Keuletan dan Kesabaran.

Pada anak usia dini sikap kreativ ini juga ditumbuhkan dengan kaitannya pada kemampuan anak untuk peka terhadap lingkungannya, menyadari potensi benda-benda yang ada dilingkungannya. Dengan kesadaran ini pada anak akan tumbuh sikap kreatif anak untuk untuk bisa memanfaatkan bahan-bahan yang ada disekitarnya hingga menjadi lebih bernilai baik untuk kegiatan mainnya maupun keperluan hidupnya. Dengan ini diharapkan kelak anak akan tumbuh menjadi manusia-manusia yang produktif, efektif dan bisa memanfaatkan bahan apa saja secara efisien untuk mengembangkan potensi diri dan lingkungannya.

Demikian bunda tentang mengembangkan kreativitas bermain pada anak Usia dini, khususnya anak-anak kita di PAUD, semoga bermanfaat, terimakasih ya bun..atas kunjungannya ke sini..wassalam..

Sumber: Dari berbagai sumber !!



15.38.00

0 komentar: